Dari kelompok dosen, 79% menyatakan sangat paham dan 20% paham, tanpa ada yang menyatakan tidak paham. Hal serupa juga terlihat pada tenaga kependidikan (tendik), di mana 88% menyatakan sangat paham dan 12% paham, tanpa satupun yang menyatakan tidak paham. Temuan ini mencerminkan adanya persepsi positif terhadap perumusan dan penyampaian visi misi, yang dinilai cukup komunikatif dan mudah dipahami oleh seluruh unsur internal.
Dari data yang diperoleh, 78,9% mahasiswa menyatakan sangat paham, 8% paham, dan masih terdapat 13,1% yang tidak paham. Angka ini menunjukkan bahwa meskipun mayoritas mahasiswa telah memahami visi misi dengan sangat baik, masih ada sebagian yang belum sepenuhnya memahami, sehingga perlu adanya pendekatan yang lebih komunikatif dalam menyosialisasikan visi misi kepada mahasiswa secara lebih efektif, terutama pada mahasiswa baru atau yang belum aktif dalam kegiatan kelembagaan.
Kelompok alumni menunjukkan persentase sangat paham yang tinggi, yakni 86,3%, namun angka tidak paham mencapai 12,4%, dengan hanya 1,3% yang berada di kategori paham. Pola ini menandakan adanya polarisasi pemahaman, di mana sebagian besar alumni memahami secara mendalam, tetapi ada juga sebagian yang merasa kurang memahami. Hal ini bisa diakibatkan oleh kurangnya kesinambungan komunikasi antara institusi dengan alumni setelah masa studi berakhir. Untuk itu, penguatan hubungan dan pembaruan informasi melalui jejaring alumni menjadi penting agar pemahaman visi misi tetap relevan dan hidup dalam praktik pasca-kampus.
Sementara itu, kelompok dosen menunjukkan pemahaman yang kuat, dengan 75,3% menyatakan sangat paham dan 24,7% paham. Tidak ada dosen yang menyatakan tidak paham, yang mengindikasikan bahwa internalisasi visi dan misi di kalangan pengajar telah berjalan cukup baik. Kondisi serupa juga terlihat pada tenaga kependidikan, di mana 70% menyatakan sangat paham dan 30% paham, tanpa responden yang menyatakan tidak memahami visi misi.
Hasil survei pemahaman terhadap visi dan misi Program Studi Pendidikan Matematika tahun 2022 menunjukkan tren umum bahwa sebagian besar sivitas akademika telah memahami arah strategis program studi, meskipun masih terdapat gap pemahaman terutama pada kelompok mahasiswa dan alumni. Secara umum, persentase responden yang menyatakan sangat paham berada di atas 70% untuk seluruh kelompok, sementara kelompok dosen dan tendik mencatatkan tingkat pemahaman menyeluruh tanpa adanya responden yang menyatakan tidak paham.